Sabtu, 24 September 2011

Macam - Macam Kamera

 
1.     1.  SLR

Dikutip dari https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh2L2OKqhhsProzcGEbiI3POoSIgs1BryPG6nctQZtoo4qIOAcigKhhFg-wG_zC19KvM1fq86x-FqHPzIRFPtQ23-dDEDa3dLJxGzUQRtqh7VZdcTTTzvQt8-0Tp3vnoa-SYROXZ68I8Jyf/s1600/canon_5d_front.jpg
Kamera refleks lensa tunggal‎ (bahasa Inggris: Single-lens reflex (SLR) camera) adalah kamera yang menggunakan sistem jajaran lensa jalur tunggal untuk melewatkan berkas cahaya menuju ke dua tempat, yaitu Focal Plane dan Viewfinder, sehingga memungkinkan fotografer untuk dapat melihat objek melalui kamera yang sama persis seperti hasil fotonya. Hal ini berbeda dengan kamera non-SLR, dimana pandangan yang terlihat di viewfinder bisa jadi berbeda dengan apa yang ditangkap di film, karena kamera jenis ini menggunakan jajaran lensa ganda, 1 untuk melewatkan berkas cahaya ke Viewfinder, dan jajaran lensa yang lain untuk melewatkan berkas cahaya ke Focal Plane.
Kamera SLR menggunakan pentaprisma yang ditempatkan di atas jalur optikal melalui lensa ke lempengan film. Cahaya yang masuk kemudian dipantulkan ke atas oleh kaca cermin pantul dan mengenai pentaprisma. Pentaprisma kemudian memantulkan cahaya beberapa kali hingga mengenai jendela bidik. Saat tombol dilepaskan, kaca membuka jalan bagi cahaya sehingga cahaya dapat langsung mengenai film. (NESW4586)
            Sumber : Wikipedia
2.      Kamera Saku (Pocket)

Dikutip dari : http://belajarfotografi.com/mengenal-jenis-kamera-digital-saku-superzoom-dan-slr/
Kamera saku merupakan jenis kamera mayoritas (hampir 90%) yang ada ditangan konsumen. Sesuai namanya, kamera ini berukuran kecil dan memang benar-benar bisa masuk ke saku di baju anda.

Kamera saku biasanya bisa menghasilkan foto yang bagus, kadang-kadang luar biasa. Kamera saku juga mampu merekam video, fitur tambahan yang sangat berguna dan disukai konsumen. Namun mohon perhatikan kata-kata yang dicetak tebal diatas. Biasanya bagus dan kadang-kadang luar biasa merupakan alasan kenapa penggemar fotografi sejati (dan fotografer pro) memandang kamera saku sebelah mata – sebatas sebagai batu loncatan atau sebagai back up.
Ada beberapa faktor yang membuat kamera saku terbatas:
  • Shutter lag, didefinisikan sebagai waktu jeda antara saat anda memencet tombol shutter dan kamera mulai merekam. Merupakan alasan terbesar kenapa kamera saku sangat terbatas. Jeda waktu ini mungkin hanya setengah detik, namun dalam setengah detik inilah akan ada kejadian penting-keren-lucu-spektakuler yang justru tidak terekam menjadi foto.
  • Payah dalam kondisi minim cahaya, kamera saku memiliki sensor (chip kecil peka cahaya  berbentuk segi empat yang menggantikan fungsi film) yang sangat kecil. Secara umum, makin kecil sensor sebuah kamera makin jelek kualitas foto-nya. Sensor yang kecil berarti hanya sedikit cahaya yang terekam, kualitas warna yang pas-pasan dan lemah ketika berhadapan dengan kondisi remang-remang. Apa saja konsekuensinya? pertama adalah foto cenderung mudah blur (tidak tajam) dan kedua foto cenderung memiliki banyak noise (bintik-bintik diseluruh area foto).
  • Zoom terbatas, memiliki kamera saku berarti anda sudah terikat hidup mati dengan lensa bawaan dari sononya. Kita tidak bisa mengganti lensa sesuai kebutuhan. Kamera saku dari pabriknya diset untuk memiliki lensa yang bisa digunakan untuk kebutuhan umum dan bisa melakukan perbesaran 3 sampai 4 kali. Namun jangan berharap anda bisa menggunakannya untuk memotret wajah anak anda yang sedang bermain drama di sekolah atau memotret wajah Krisdayanti yang sedang menanyi dalam sebuah konsernya.
3.      Kamera digital 3 MP
Dikutip dari : http://janiar14.blogspot.com/2008/05/macam-macam-kamera.html

Kamera digital 3MP yang satu ini disembunyikan dalam bentuk binocular (teropong) dan mampu merekam video.
Karena dibuat dalam bentuk binocular, gak cuman tersembunyi, kamera ini jadi bisa moto dalam jarak jauh (8x zoom), dengan menekan tombol.
Dengan ukuran 5 3/4" x 5" x 3 1/4" dan berat 680 gram, terdapat display warna LCD 112” menghiasi tubuh si binocular sebagai view finder.
Internal memori 16MB mampu menyimpan sampai dengan 40 gambar dengan resolusi 1600 x 1200 atau video 90 detik. Bila 16MB dirasa kurang, jangan khawatir, soalnya ada SD card port buat external memori.
Binocular dapat bekerja dengan 2 batere AAA dan dinyatakan di website sebagai gadget tahan air. Tapi, untuk jaga-jaga, sebaiknya jangan cemplungkan di air. Karena, terkadang arti dari waterproof untuk sebuah gadget tak lain hanya tahan terhadap cipratan air, bukan untuk dibawa ke bawah air dan buat moto-moto.
Dijual dengan wadah buat dibawa-bawa, strap, dan editing software.
Kompatibel dengan: Windows 98SE/2000/Me/XP
Sumber : http://belajarfotografi.com/mengenal-jenis-kamera-digital-saku-superzoom-dan-slr/
4.      Kamera LOMO

Dikutip dari : https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiiSASq1oi5j-JaEjurA53zP1DipxDcIIyFe4E8fEzzrouGlmYuCK9jCBsbnA2bf0kcICAqkUdptJsDEl04pdvQ7SXHKvZ4Ikw0WVNkktwzrs_9AlvYSAT3Uo38hII-7CKR9u5Ob7WfrOo/s1600/camera__1233678278_5295.jpg
Lomografi adalah sebuah bagian dari fotografi analog yang menggunakan kamera khusus yang disebut dengan kamera LOMO. LOMO sendiri merupakan singkatan dari Leningradskoye Optiko-Mechanichesckoye Obyedinenie (Penggabungan Mekanis Optik Leningrad). Nama tersebut merupakan sebuah pabrik lensa yang berada di St. Petersburg, Rusia. Pabrik tersebut memproduksi lensa untuk alat-alat kesehatan seperti lensa mikroskop, alat-alat persenjataan, dan lensa kamera. Di Austria, pabrik tersebut menjadi inspirasi bagi sebuah merek dagang komersil untuk produk-produk yang berkaitan dengan fotografi. Merek dagang tersebut bernama Lomographische AG. Kamera lomografi masih menggunakan film gulung sehingga disebut sebagai fotografi analog sedangkan fotografi modern sudah menggunakan teknologi digital dalam pengambilan gambar maupun pengolahannya. Orang-orang yang menyukai lomografi dan yang suka mengambil foto menggunakan kamera LOMO disebut sebagai lomografer.
esuai dengan apa yang dilakukan oleh kedua orang pelopornya, maka lomografi sekarang berkembang menjadi teknik fotografi yang mengabaikan aturan-aturan yang ada. Dalam teknik fotografi konvensional, banyak aturan baku yang harus dipatuhi seperti kecepatan rana, ISO, dan bukaan lensa untuk menciptakan sebuah foto yang baik. Sementara itu dalam lomografi aturan-aturan tersebut cenderung untuk diabaikan. Lomografi lebih menekankan untuk menghasilkan foto-foto yang unik sehingga hasilnya pun subyektif.
Sumber : wikipedia
5.      Kamera Polaroid

Dikutip dari : https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg5KFxpqw-OhLUHh0mf4iTw8uRZSLARAB_TrPHN3obO7tLwlx8JMMvXPhHL3ZK9ZmC3omFIAnuQVRUTL3FP9FYChnjPi83cgV4P-0CGm9IH-BQtBZbk1nIgkUeO-nZQpdVDz-5uQavov9A/s320/polaroid.gif
Kamera Polaroid atau lebih dikenal dengan kamera langsung jadi adalah model kamera yang dapat memproses foto sendiri di dalam badan kamera setelah dilakukan pemotretan. Kamera polaroid ini menggunakan film khusus yang dinamakan film polaroid. Film polaroid yang dapat menghasilkan gambar berwarna dinamakan film polacolor. Menurut sejarahnya, kamera polaroid atau kamera gambar seketika jadi ini dirancang untuk pertama kalinya oleh Dr. Edwin Land dari perusahaan Polaroid dan dipasarkan sejak tahun 1947. Nama Polaroid itu sebetulnya adalah merek dagang, seperti orang menyebut semua pasta gigi dengan nama Pepsodent, atau orang menyebut sepeda motor dengan nama Honda.
Sumber : Wikipedia , www.google.com

Selasa, 20 September 2011

Twins Lens Reflect Camera


    
                         

Kamera Twin Lens Reflex atau yang biasa disingkat TLR merupakan kamera yang memiliki dua lensa dengan panjang fokal sama. Kamera ini biasanya digunakan sejajar dengan perut pengguna karena viewfindernya terletak di bagian atas dengan cermin 45 derajat.
Keuntungan dari kamera ini yaitu :
1. Keuntungan utama TLR yaitu kesederhanaan mekanik dibandingkan dengan lensa tunggal. SLR harus menggunakan beberapa metode untuk menghalangi cahaya dari film mencapai selama fokus, baik dengan pesawat rana fokus (paling umum) atau dengan cermin refleks itu sendiri. Kedua metode noise signifikan terhadap operasi kamera, serta curah signifikan dan berat. Kebanyakan TLRs menggunakan daun rana di lensa. Hanya suara mekanik selama eksposur adalah dari daun rana membuka dan menutup. Kebanyakan TLRs juga secara signifikan lebih ringan dalam berat daripada SLR medium format.

2. berbeda dari lensa kamera tunggal refleks (SLR) dalam beberapa hal. Pertama, tidak seperti hampir semua SLR, TLRs memberikan citra kontinu pada layar finder. Tampilan tidak keluar tidak hitam saat terpapar.

3. Karena cermin tidak perlu keluar, gambar dapat diambil lebih dekat ketika waktu shutter ditekan oleh fotografer. Dengan kamera ini, shutter lag (keterlambatan menutup rana) dapat diperkecil sehingga menguntungkan dalam peotretan aksi-aksi cepat.

4. bagus untuk "foto candid" karena keberadaan kamera terletak di dada dengan digantungkan dengan tali leher.

5. Model dengan daun jendela daun dalam lensa daripada jendela focal-plane dapat menyinkronkan dengan flash dengan kecepatan lebih tinggi dari SLR bisa. Kombinasi fitur-fitur ini sangat menguntungkan saat mengambil gambar aksi berpose (seperti, misalnya, seorang seniman bela diri mengeksekusi tendangan atau melompat) dalam kombinasi dengan flash intensitas tinggi elektronik untuk membekukan tindakan.

Sejarah Fotografi


Fotografi (dari bahasa Inggris: photography, yang berasal dari kata Yunani yaitu "Fos" : Cahaya dan "Grafo" : Melukis/menulis.) adalah proses melukis/menulis dengan menggunakan media cahaya. Sebagai istilah umum, fotografi berarti proses atau metode untuk menghasilkan gambar atau foto dari suatu obyek dengan merekam pantulan cahaya yang mengenai obyek tersebut pada media yang peka cahaya. Alat paling populer untuk menangkap cahaya ini adalah kamera. Tanpa cahaya, tidak ada foto yang bisa dibuat. Prinsip fotografi adalah memokuskan cahaya dengan bantuan pembiasan sehingga mampu membakar medium penangkap cahaya. Medium yang telah dibakar dengan ukuran luminitas cahaya yang tepat akan menghailkan bayangan identik dengan cahaya yang memasuki medium pembiasan (selanjutnya disebut lensa).
Untuk menghasilkan intensitas cahaya yang tepat untuk menghasilkan gambar, digunakan bantuan alat ukur berupa lightmeter. Setelah mendapat ukuran pencahayaan yang tepat, seorang fotografer bisa mengatur intensitas cahaya tersebut dengan mengubah kombinasi ISO/ASA (ISO Speed), diafragma (Aperture), dan kecepatan rana (speed). Kombinasi antara ISO, Diafragma & Speed disebut sebagai pajanan (exposure). Di era fotografi digital dimana film tidak digunakan, maka kecepatan film yang semula digunakan berkembang menjadi Digital ISO.
Perkembangan fotografi berkembang sejak :